Obyek Wisata Taman Wisata Air Panas Guci - Tegal - Jawa Tengah
SEJARAH SINGKAT
Guci berasal dari sebuah desa padukuhan bernama Kaputihan. Kaputihan sendiri memiliki arti belum tercemar atau masih suci, maksudnya daerah Kaputihan masih belum tercemar dengan agama dan peradaban lain. Nama Kaputihan sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Kyai Ageng Klitik yang nama sebenarnya adalah Mas Arya Hadiningrat dari Demak. Selanjutnya, Kaputihan menjadi sangat terkenal sejak kedatangan Syech Elang Sutajaya utusan Sunan Gunungjati dari pesantren Gunungjati Cirebon dalam rangka menyebarkan agama islam.
Saat itu, kampung Kaputihan sedang dilanda pagebluk, yaitu terjadinya bencana alam, wabah penyakit merajalela, dan tanam- tanaman diserang oleh hama. Akhirnya Syech Elang bersemedi untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Akhirnya Allah SWT menjawab do’a Beliau Syech Elang agar warga Kaputihan meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah SWT. Syech Elang menghimbau warga desa untuk menggelar tasyakuran, memperbanyak sedekah, dan bagi yang terkena wabah penyakit khususnya gatal- gatal agar meminum air dari sebuah kendi/ Guci yang sudah diberi do’a- do’a oleh Sunan Gunungjati. Semenjak itulah, karena air Guci yang ditinggalkan oleh Sunan Gunungjati inilah, masyarakat sekitar mulai menyebut- nyebut Guci - guci. Sehingga nama desa Kaputihan ini berubah menjadi Desa Guci. Kini guci peninggalan Syech Elang ini berada di Musium Nasional.
AKSES JALAN
Menggunakan Kendaraan Umum
Dari arah Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang – Tegal. Setelah sampai di terminal Tegal, pengunjung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (minibus) menuju desa Tuwel. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 30 sampai 45 menit dengan biaya Rp 5.000,-. Selanjutnya, dari Tuwel pengunjung bisa menaiki kendaraan bak terbuka menuju Guci. Dengan kendaraan tersebut, perjalanan sekitar 30 menit dengan ongkos Rp 5.000,- akan mengantar pengunjung sampai di tempat wisata Guci.
Menggunakan Kendaraan Pribadi
Selain menggunakan kendaraan umum, pengunjung juga bisa mengendarai kendaraan pribadi. Jika dari kota Tegal, pengunjung bisa mengambil arah ke selatan menuju Purwokerto. Setelah melewati kota Slawi, pengunjung akan tiba di daerah kecamatan Lebaksiu. Di kecamatan ini akan ada pertigaan yang terdapat penunjuk jalan ke arah Guci yaitu Yomani. Ambil belokan ke kiri ke arah Guci. Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25 km dari pertigaan tersebut, pengunjung akan sampai di daerah Guci, setelah sebelumnya melewati kecamatan Bumi Jawa dan Desa Tuwel.
OBYEK WISATA
Air Terjun Guci merupakan daerah wisata yang terletak di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian lebih kurang 1.050 meter di atas permukaan laut, berjarak sekitar 40 km dari terminal bus Kota Tegal ke arah jurusan Purwokerto. Karena letaknya inilah, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan perbukitan yang menyegarkan mata, suasana rindang nan asri, dan udara gunung yang masih bersih.
Sesampainya di lokasi wisata, pengunjung dapat menikmati kehangatan airnya yang dipercaya oleh warga setempat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit kulit. Lokasi yang paling banyak didatangi oleh pengunjung adalah Pemandian Pancuran 13. Sesuai dengan namanya, lokasi pemandian ini dialiri air yang keluar dari 13 buah pancuran. Untuk bisa menikmati kehangatan airnya, pengunjung tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Selain itu, pengunjung juga dapat berendam di Pancuran Tujuh. Di pancuran tujuh ini, penduduk desa Guci biasa mandi dengan kepercayaan untuk mendapatkan berkah maupun untuk mendapat kesembuhan atas penyakit yang diderita, seperti rematik, koreng, atau penyakit kulit lainnya.
FASILITAS UMUM
Pemandian Air Panas Terbuka
Pancuran 13
Pancuran 7
Pancuran 5
Kolam Berenang (Duta Wisata, Barokah, Mega Indah)
Pemandian Air Panas Tertutup
Terdapat 20 kamar tertutup
Wisata Alam
Out bound
Wana Wisata
Pendakian Bukit Perkasa
Wisata Berkuda
Terdapat sekitar 43 kuda wisata yang terlatih
Hotel
Hotel Duta Wisata
Hotel Mega Indah
Hotel Brahma Lestari
Hotel Bukit Indah
Hotel Permata Hijau
Hotel Guci Mas
Hotel Guci Kencana
Hotel Janoko
Villa
Terdapat kurang lebih 14 villa di sekitar lokasi wisata
Pondok Wisata
Tersedia beberapa rumah penduduk yang disewakan bagi pengunjung yang ingin menginap dan telah mendapatkan izin dari UPTD pengelola Taman Wisata Air Panas Guci.
Kios Sovenir
Tersedia berbagai macam cinderamata hasil produksi Home Industry masyarakat desa Guci, diantaranya manisan, ciremai, papaya, jus strowberry, dan lain- lain.
Agro Wisata
Guci berasal dari sebuah desa padukuhan bernama Kaputihan. Kaputihan sendiri memiliki arti belum tercemar atau masih suci, maksudnya daerah Kaputihan masih belum tercemar dengan agama dan peradaban lain. Nama Kaputihan sendiri diperkenalkan pertama kali oleh Kyai Ageng Klitik yang nama sebenarnya adalah Mas Arya Hadiningrat dari Demak. Selanjutnya, Kaputihan menjadi sangat terkenal sejak kedatangan Syech Elang Sutajaya utusan Sunan Gunungjati dari pesantren Gunungjati Cirebon dalam rangka menyebarkan agama islam.
Saat itu, kampung Kaputihan sedang dilanda pagebluk, yaitu terjadinya bencana alam, wabah penyakit merajalela, dan tanam- tanaman diserang oleh hama. Akhirnya Syech Elang bersemedi untuk meminta petunjuk kepada Allah SWT. Akhirnya Allah SWT menjawab do’a Beliau Syech Elang agar warga Kaputihan meningkatkan iman dan taqwanya kepada Allah SWT. Syech Elang menghimbau warga desa untuk menggelar tasyakuran, memperbanyak sedekah, dan bagi yang terkena wabah penyakit khususnya gatal- gatal agar meminum air dari sebuah kendi/ Guci yang sudah diberi do’a- do’a oleh Sunan Gunungjati. Semenjak itulah, karena air Guci yang ditinggalkan oleh Sunan Gunungjati inilah, masyarakat sekitar mulai menyebut- nyebut Guci - guci. Sehingga nama desa Kaputihan ini berubah menjadi Desa Guci. Kini guci peninggalan Syech Elang ini berada di Musium Nasional.
AKSES JALAN
Menggunakan Kendaraan Umum
Dari arah Semarang, pengunjung dapat menggunakan bus jurusan Semarang – Tegal. Setelah sampai di terminal Tegal, pengunjung melanjutkan perjalanan dengan menggunakan angkutan umum (minibus) menuju desa Tuwel. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 30 sampai 45 menit dengan biaya Rp 5.000,-. Selanjutnya, dari Tuwel pengunjung bisa menaiki kendaraan bak terbuka menuju Guci. Dengan kendaraan tersebut, perjalanan sekitar 30 menit dengan ongkos Rp 5.000,- akan mengantar pengunjung sampai di tempat wisata Guci.
Menggunakan Kendaraan Pribadi
Selain menggunakan kendaraan umum, pengunjung juga bisa mengendarai kendaraan pribadi. Jika dari kota Tegal, pengunjung bisa mengambil arah ke selatan menuju Purwokerto. Setelah melewati kota Slawi, pengunjung akan tiba di daerah kecamatan Lebaksiu. Di kecamatan ini akan ada pertigaan yang terdapat penunjuk jalan ke arah Guci yaitu Yomani. Ambil belokan ke kiri ke arah Guci. Akhirnya setelah menempuh perjalanan kurang lebih 25 km dari pertigaan tersebut, pengunjung akan sampai di daerah Guci, setelah sebelumnya melewati kecamatan Bumi Jawa dan Desa Tuwel.
OBYEK WISATA
Air Terjun Guci merupakan daerah wisata yang terletak di lereng Gunung Slamet dengan ketinggian lebih kurang 1.050 meter di atas permukaan laut, berjarak sekitar 40 km dari terminal bus Kota Tegal ke arah jurusan Purwokerto. Karena letaknya inilah, pengunjung akan dimanjakan dengan pemandangan perbukitan yang menyegarkan mata, suasana rindang nan asri, dan udara gunung yang masih bersih.
Sesampainya di lokasi wisata, pengunjung dapat menikmati kehangatan airnya yang dipercaya oleh warga setempat bisa menyembuhkan berbagai macam penyakit, khususnya penyakit kulit. Lokasi yang paling banyak didatangi oleh pengunjung adalah Pemandian Pancuran 13. Sesuai dengan namanya, lokasi pemandian ini dialiri air yang keluar dari 13 buah pancuran. Untuk bisa menikmati kehangatan airnya, pengunjung tidak dipungut biaya apapun alias gratis. Selain itu, pengunjung juga dapat berendam di Pancuran Tujuh. Di pancuran tujuh ini, penduduk desa Guci biasa mandi dengan kepercayaan untuk mendapatkan berkah maupun untuk mendapat kesembuhan atas penyakit yang diderita, seperti rematik, koreng, atau penyakit kulit lainnya.
FASILITAS UMUM
Pemandian Air Panas Terbuka
Pancuran 13
Pancuran 7
Pancuran 5
Kolam Berenang (Duta Wisata, Barokah, Mega Indah)
Pemandian Air Panas Tertutup
Terdapat 20 kamar tertutup
Wisata Alam
Out bound
Wana Wisata
Pendakian Bukit Perkasa
Wisata Berkuda
Terdapat sekitar 43 kuda wisata yang terlatih
Hotel
Hotel Duta Wisata
Hotel Mega Indah
Hotel Brahma Lestari
Hotel Bukit Indah
Hotel Permata Hijau
Hotel Guci Mas
Hotel Guci Kencana
Hotel Janoko
Villa
Terdapat kurang lebih 14 villa di sekitar lokasi wisata
Pondok Wisata
Tersedia beberapa rumah penduduk yang disewakan bagi pengunjung yang ingin menginap dan telah mendapatkan izin dari UPTD pengelola Taman Wisata Air Panas Guci.
Kios Sovenir
Tersedia berbagai macam cinderamata hasil produksi Home Industry masyarakat desa Guci, diantaranya manisan, ciremai, papaya, jus strowberry, dan lain- lain.
Agro Wisata
- Kebun Strowberry
- Kebun Wortel
- Kebun Kubis
Air Terjun dan Mata Air
- Air Terjun Jedor
- Air Terjun Sruwit
- Air Terjun Sigedong
- Air Terjun Pengantaian
- Air Terjun Kembar
- Air Terjun Awu
- Air Terjun Capit Urang
Mata Air (TUK)
- TUK Vagina
- TUK Sengang
- TUK Konyal
- TUK Kesepuhan
- TUK Pengasihan
- TUK Teyeng
Fasilitas Umum
- Musholla
- WC/ Toilet
- Parkir
Lokasi : Desa Guci, Kecamatan Bumi Jawa, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah
Tiket : Rp 3.100,- untuk orang dewasa / Rp 2.250,- untuk anak-anak
Waktu Buka : 08.00 – 18.00
Fasilitas/ Obyek Wisata : Kolam berenang, Out bound, wana wisata, pendakian bukit, hotel, villa, pondok wisata, agro wisata, dan mata air
Tiket : Rp 3.100,- untuk orang dewasa / Rp 2.250,- untuk anak-anak
Waktu Buka : 08.00 – 18.00
Fasilitas/ Obyek Wisata : Kolam berenang, Out bound, wana wisata, pendakian bukit, hotel, villa, pondok wisata, agro wisata, dan mata air
seru yah jalan jalan ke tegal
ReplyDeletekeren..
ReplyDeletePaket Wisata Jogja